Hukuman mati di Indonesia

Hukuman mati itu adalah suatu hukuman atau vonis yang dijatuhkan oleh pengadilan (atau tanpa pengadilan) sebagai bentuk hukuman terberat yang dijatuhkan kepada/atas seseorang akibat perbuatannya.

Pada tahun 2005, total 2.148 orang yang dieksekusi di 22 negara, Indonesia salah satunya. Dari data tersebut 94% praktek hukuman mati hanya dilakukan di sebahagian negara saja, misalnya: Iran, Tiongkok, Arab Saudi, dan Amerika Serikat.

Cara pelaksanaan hukuman mati:

• Hukuman pancung: eksekusi mati dengan cara potong kepala
• Sengatan listrik: eksekusi mati dengan cara duduk di kursi yang kemudian dialiri listrik bertegangan tinggi
• Hukuman gantung: eksekusi mati dengan cara digantung di tiang gantungan
• Suntik mati: eksekusi mati dengan cara disuntik obat yang dapat membunuh
• Hukuman tembak: eksekusi mati dengan cara menembak jantung seseorang.
• Rajam: eksekusi mati dengan cara dilempari batu hingga mati
• Kamar gas: eksekusi mati dengan cara disekap di dalam kamar yang berisi gas beracun
• Dengan gajah: eksekusi dengan cara diinjak sampai mati oleh seekor gajah (hukuman ini diterapkan pada masa Kesultanan Mughal).

Eksekusi hukuman mati jilid III (29 Juli 2016).
Ada 14 orang (Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing).
Proses eksekusi dilakukan di Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Eksekusi mati ini disebut eksekusi jilid III karena menjadi ketiga kalinya dimasa pemerintahan Presiden Jokowi dengan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo.

ke 14 orang tersebut adalah:

1. Oazias Sibanda, warga negara asal Zimbabwe. Divonis hukuman mati sejak tahun 2001.
2. Obina Nwajagu, warga negara asal  Nigeria. Divonis hukuman mati pada tahun 2002.
3. Fredderik Luttar, warga negara asal Zimbabwe. Fredderik mendapat vonis hukuman mati karena terbukti menyelundupkan 1 kg heroin pada 2006. 
4. Humprey Ejike, negara asal Nigeria. Divonis hukuman mati pada tahun 2003.
5. Seck Osmane, warga negara asal Nigeria. Divonis hukuman mati pada tahun 2004.
6. Fredddy Budiman, warga negara Indonesia. Freddy Freddy Divonis hukuman mati pada tahun 2013.
7. Agus Hadi, warga negara Indonesia. Agus Divonis hukuman mati pada tahun 2007.
8. Pujo Lestari, warga negara Indonesia. Pujo Divonis hukuman mati pada tahun 2007 karena bersamaan dengan Agus Hadi yang menyelundupkan ribuan pil ekstasi dan happy five.
9. Zulfiqar Ali, warga negara Pakistan. Divonis hukuman mati pada tahun 2004.
10. Gurdip Singh, warga megara asal India. Divonis hukuman mati pada tahun 2005.
11. Merri Utami, warga negara Indonesia. Merri Divonis hukuman mati pada tahun 2003.
12. Michael Titus Igweh, warga negara asal Nigeria. Divonis hukuman mati pada tahun 2003.
13. Okonkwo Nonso Kingsley, warga negara adal Nigeria. Divonis hukuman mati pada tahun 2004.
14. Eugene Ape, warga negara asal Nigeria. Divonis hukuman mati pada tahun 2003.

Pada jilid III ini yang telah di eksekusi masih 4 orang sekitar pukul 00.46 WIB (29 Juli 2016).

Eksekusi hukuman mati jilid II (29 April 2015)

1. Andrew Chan, warga negara Australia yang divonis hukuman mati Februari 2006.
2. Myuran Sukumaran, warga Australia divonis hukuman mati pada 2006.
3. Martin Anderson, Warga Negara Ghana divonis hukuman mati pada 2 Juni 2004. 
4. Raheem Agbaje Salami, warga asal Nigeria.  
5. Rodrigo Gularte, warga negara Brasil divonis hukuman mati pada Februari 2005.
6. Sylvester Obiekwe Nwolise, warga negara Nigeria divonis hukuman mati September 2004.
7. Okwudili Oyatanze, warga Nigeria divonis hukuman mati 28 Januari 2001.
8. Zainal Abidin, warga negara Indonesia divonis hukuman mati tahun 2001.

Eksekusi hukuman mati jilid I (18 Januari 2015)

1. Marco Archer Cardoso Moreira (warga negara asal Brazil)
2. Namaona Denis (warga negara asal Malawi)
3. Daniel Enemuo alias Diarrassouba Mamadou (warga negara asal Nigeria)
4. Ang Kiem Soei (warga negara asal Belanda)
5. Tran Thi Bich Hanh (warga negara asal Vietnam)
6. Rani Andriani alias Melisa Aprilia (warga negara Indonesia )

sumber: browsing

Catatan yang berhubungan dengan Hukuman mati di Indonesia.